Terlepas dari kesempatan, pulang kampung (mudik) bagiku bukan menjadi sebuah keharusan. Kucoba menelusuri ketidakterikatanku pada kampung halaman, yang kutemukan pada keenggannku menyerahkan independensi-ku. Pulang menjadikanku seperti anak-anak, yang tak henti dikhawatiri, tiada habis dinasihati, tidak lelah diceramahi. Jarak ‘menyelamatkanku’ dari semua itu. Maka aku ‘berlindung’ pada jarak dan menjaga jarak nyaris dengan seluruh keluarga besarku. Sebaliknya aku memelihara kehangatan dan kedekatan justru dengan orang yang bukan saudara sekandung yang memiliki kesamaan pemikiran dan orientasi hidup. Sebuah keanehan bagi kebanyakan orang, khususnya di Asia ini.
Jakarta, 1 Oktober 2008
Lebaran hari pertama
Sunday, October 5, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment