Suitan suara melesat diiringi dentum gelegar menyusul gemelitik pecah kerlap-kerlip warna terang mengembang. Keriuhan suara berpadu warna seakan berlomba mengalahkan jubah kelam yang datang selepas adzan Magrib.
Warna-warna cerah kembang api seolah mengambil alih bintang-gemintang di langit malam yang enggan keluar dari balik awan. Beradu dengan ledakan petasan membelah hingga lewat dini hari.
‘Membakar uang’ yang didapat dengan curahan keringat. Demi sebuah kesenangan sesaat, di tengah himpitan kesulitan sehari-hari yang menyesakkan. Mampukah men jadi penawar kegetiran hidup di tengah kejamnya ibu kota?
Jakarta, 30 September 2008
Malam Takbiran /span>
Sunday, October 5, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment