Pernahkah Anda melihat mobil limousine? Ini limousine betulan, bukan limo salah satu tipe sedan yang dipakai untuk taksi. Ini limousine mobil mewah yang panjang itu, seperti di televisi dan film-film orang kaya luar negeri. Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti, berkendara jenis limousine ini sebagai mobil pengantinnya.
Limousine Mercedes Benz dengan enam jendela pada lambung mobil yang memanjang itu biasa digunakan tamu negara tingkat Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan negara sahabat. Enam tempat duduk lapis kulit, dengan empat tempat duduk di belakang yang saling berhadapan.
Sebagai mobil pengantin, kap depan dan belakang berhiaskan rangkaian bunga potong segar lily dan mawar merah putih serta jenis bunga subtropis yang dominan dengan warna putih. Sementara di ke-empat handle pintunya berhiaskan pita putih lengkap dengan juntaian roncean (rangkaian) melati berujung kuncup bunga kenanga.
Limousine hitam itu menggunakan nomor polisi (Nopol) B 1904 BS. Sementara tepat di belakang limousine itu, masih ada satu mobil Mercedes Benz dengan nopol B 2073 BS.
Konon akhiran BS merupakan penanda kendaraan milik pemerintah. Juru bicara (jubir) Presiden, Andi A. Mallarangeng, membenarkan hal itu. ”Memang itu adalah satu dari mobil Rumah Tangga Kepresidenan. Dengan perhatian publik yang begitu besar, maka perlu juga ada pengamanan yang cukup. Itu juga dengan dasar hukum yang jelas juga, bahwa berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) Nomor 25 Tahun 1972. Dan yang menjadi tanggung jawab TNI, Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) kan bagian dari TNI dengan Buku Petunjuk TNI Nomor 54/II/2001 tentang Operasi Pengamanan VVIP,” kata Andi menjawab pertanyaan SH di samping Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/7) siang.
Selanjutnya Andi menerangkan VVIP itu terdiri dari Presiden dan keluarga langsung, Wakil Presiden dan keluarga langsung serta tamu negara.
Andi juga menjelaskan, Presiden Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herawati tidak turut dalam upacara Akad Nikah. Bertindak sebagai wakil keluarga mempelai laki-laki adalah Letjen TNI Hadi Mulyo yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad).
”Orang tua mempelai laki-laki tidak ikut, karena kemarin pada waktu acara di Cikeas selain sungkeman kemudian ada acara suapan terakhir. Bahasa Jawa-nya saya lupa. Maksudnya, itulah suapan terakhir dari orang tua, setelah itu dia harus mandiri. Ketika pergi nikah, laki-laki tidak butuh wali, dia pergi sendiri. Nanti setelah (akad) nikah, Presiden akan datang dan itu istilah Jawanya tilik-pitik, melihat menantunya yang baru saja menikah,” jelasnya.
Maka Agus keluar dari pintu samping Istana Merdeka tanpa diiringi ayah ibunya. Agus keluar setelah para pengiring yang mengenakan seragam surjan dan kebaya merah maroon dengan kain panjang warna senada. Kalau acara Siraman, seragam keluarga mempelai berwarna lilac (ungu kebiruan), maka acara akad nikah ini, seragam keluarga mempelai bernuansa merah maroon.
Agus hanya didampingi adiknya, Edhie Baskoro, yang mengenakan seragam surjan merah maroon dan kain panjang lengkap dengan blangkon Jawa yang serasi. Sedang Agus memakai busana pengantin Jawa putih gading dengan payet dipadu kain panjang wiron (dilipat seperti kipas) dan blangkon warna coklat.
Meski tersenyum tipis, Agus tidak dapat menyembunyikan raut ketegangan di parasnya. Ia duduk di sisi kanan dan adiknya di sisi kiri bagian belakang limousine itu.
Usai membuka kaca dan melambaikan tangan kepada wartawan istana, limousine itu bergerak diikuti Range Rover, Jaguar, Toyota Alphard, VW Caravelle, Land Cruise dan sedan yang menjadi kendaraan pengiring pengantin. Tidak termasuk mobil pasukan pengawal (Patwal), rombongan itu berjumlah 22 kendaraan membelah jalan protokol yang bebas dari kendaraan lain. Nguing, nguing rombongan VVIP mau lewat!
Sinar Harapan edisi Sabtu, 09 Juli 2005
Friday, May 11, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment