Friday, May 11, 2007

Kisah Pesta dari Istana Negara

BOGOR – Karpet merah, jalur penghormatan itu terhampar mulai dari anak tangga ruang utama Istana Bogor. Melintasi Ruang Garuda tempat berlangsung prosesi Pedang Pora, hamparan karpet merah menyimpang kanan beranda belakang ke tangga turun setengah lingkaran.

Sebelum turun, mata para tamu disegarkan dengan taman buatan dengan hamparan ratusan bunga warna-warni yang asri di kaki tangga dan sisi luar tenda utama. Di sela-sela taman bahkan ada sebuah kolam buatan dengan air mancur pilar patung putri bergaya Eropa, lengkap dengan 10 angsa betulan.
Di koridor sebelum memasuki tenda utama, para tamu disambut prewedding photo sang mempelai bak lukisan di tengah taman. Juntaian rangkaian melati di rumpun bambu dan potongan ranting kayu di antara foto berbagai pose itu menambah romantis suasana. Selain itu, ada beberapa televisi datar (plasma TV) yang akan menampilkan prewedding photo secara elektronik.
Dalam tenda raksasa yang luasnya sekitar 3.000 meter persegi itu, sisi kiri koridor masuk adalah pelaminan bergaya
Yogyakarta dengan gebyok (rangka) kayu nan megah. Dengan taman bunga di depan panggung, pelaminan yang panjangnya sekitar 20 meter itu diterangi lampu.
Di panggung itu terdapat kursi pelaminan panjang berukir dengan dominasi warna merah maroon, tempat Lettu Inf. Agus Harimurti Yudhoyono dengan Annisa Larasati Pohan bersanding. Sofa tersebut diapit empat kursi untuk orangtua kedua mempelai berbahagia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Kristiani Herawati dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan-Yani Pohan.
Pengantin perempuan tampak anggun dengan kebaya panjang berwarna hijau apel karya Adjie Notonegoro, perancang langganan Keluarga Yudhoyono. Menurut Adjie kepada wartawan, ia memodifikasi kebaya bergaya Keraton Yogyakarta dengan taburan kristal Swarovski impor dengan warna senada.

VVIP dan VIP
Di sisi kiri pelaminan, agak menjorok ke dalam, ada tenda terusan dengan meja-meja bundar dikelilingi kursi berbalut kain putih dan pita merah maroon. Masing-masing meja berhiaskan tempat lilin tinggi dengan hiasan bunga dan
lima lilin merah maroon. Inilah tenda VVIP untuk para menteri, putra-putri proklamator, mantan presiden dan wakil presiden, dan tamu dari negara sahabat.
Di seberang panggung pelaminan yang dibatasi dengan taman buatan nan asri, ada meja panjang tempat hidangan dan ruang terbuka untuk ber-standing party. Atap tenda utama ini berhiaskan juntaian vitrage merah putih berselang dengan puncak tergantung lampu krital bundar kelap-kelip indah.
Menurut pihak catering, hidangan di antaranya soto
bogor, pempek, dan soto bangkong. Makanan itu disiapkan Catering Akasia dan Tiara dari Jakarta, Catering Rosika dari Bogor dan sebuah rumah makan padang Jakarta.
”Kami berpesan memang kepada panitia dan seluruh perangkat yang ikut menyukseskan acara resepsi ini agar dekorasi, makanan, buah-buahan, kemudian busana yang digunakan khas
Indonesia, produksi Indonesia. Kalau buah-buahan dan tanaman juga ditanam di Indonesia.
Ini sekaligus, karena tamu undangan datang dari banyak tempat, termasuk dari mancanegara, untuk mengenalkan nilai luhur budaya bangsa, dari adat dan tradisi kita yang mengesankan dan tentunya insyaallah bisa meningkatkan budaya dan pariwisata
Indonesia,” kata Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers sebelum resepsi di Gedung Samping Istana Bogor, Sabtu (9/7), pukul 17.30 WIB.
Kendati demikian, ada juga meja hidangan menyajikan masakan Jepang, seperti sushi, sashimi, dan sukiyaki. Pasalnya, pengantin perempuan menjalani masa kanak-kanaknya di Negeri Matahari Terbit itu setelah dilahirkan di Boston, Amerika Serikat.
Di ujung belakang tenda, terdapat panggung band hiburan lengkap dengan gamelan Jawa yang terlihat kinclong. Sebelum tamu berdatangan, Ahmad Dani dari Grup Dewa tampak berlatih dengan iringan orkestra Purwacaraka.
Sembari menikmati hidangan dan lantunan lagu maupun gending Jawa, para tamu dapat berpesta kebun di halaman belakang Istana Bogor yang asri lengkap dengan kolam. Berpasang-pasang obor dengan tiang-tiang bambu anyaman makin menyemarakkan suasana resepsi malam itu.

Tenda Wartawan
Sementara itu, wartawan istana yang mengantongi ID khusus harus berpuas dengan menonton semua perhelatan itu dari layar CCTV di tenda khusus. Kamerawan dan fotografer hanya berkesempatan mengambil jumpa pers dan kedatangan pengantin sampai prosesi Pedang Pora dari halaman depan Istana Bogor.
Selebihnya, wartawan ”dikandangkan” di tenda khusus di sisi kiri Ruang Samping Istana Bogor. Tenda sederhana itu tertutup hanya berisi jajaran kursi-kursi dan sebuah meja kayu panjang melompong di lapangan rumput.
Tenda khusus wartawan lumayan jauh dari tenda utama raksasa itu. Wartawan cuma bisa melihat aktivitas di tenda sambungan tenda utama yang berfungsi sebagai dapur untuk menyiapkan hidangan. Malangnya lagi, tenda itu dekat toilet box.
Jangankan untaian bunga dan pernak-pernik indah seperti di tenda utama, untuk mendapatkan air minum kemasan saja, wartawan mesti minta pada Andi Mallarangeng, si Juru Bicara Presiden. Wartawan pun hengkang seusai pidato sambutan Yudhoyono karena makanan kotakan ada di bus.
Jadilah ke resepsi putra Presiden makan nasi kotakan!

Sinar Harapan Edisi Senin, 11 Juli 2005

No comments: