Friday, April 13, 2007

Nigeria

Tahun1970-an Nigeria mengedepan karena ledakan harga minyak, seperti Indonesia. Tapi korupsi dan mental memperkaya diri sendiri para birokratnya, sampai kini negeri itu tetap miskin, bahkan jauh lebih parah disparitasnya. Kayak remuk republik ini! Seperti Pertamina di bawah Orde Baru, cuma makelar, bukan perusahaan minyak!
Kini bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 'harus' naik demi keuntungan Petronas, Shell dan perusahaan minyak asing lain yang siap menyerbu pasar Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) tanpa harga subsidi. Harga BBM yang murah 'tidak ekonomis' buat mereka alias sulit bersaing dengan BBM bersubsidi.
Malangnya rakyat tak punya pilihan, tak ada alternatif. Itu pun harga bisa naik, tanpa ada jaminan harga bisa turun seperti di luar negeri. Lebih parah lagi, harga bahan pokok ikut naik! Malang nian bangsa ini.
Mungkin ini benar-benar seperti Nigeria. Dengan asumsi presiden relatif bersih, tapi tak berani bertindak, apa guna?

Menjelang kenaikan kedua kali harga BBM dalam setahun.
Jakarta, Oktober 2005

No comments: