Friday, April 13, 2007

Values

Microsoft melaporkan anak-anak kelahiran 1980-an lebih individualistis. Dekade itu permainan serba teknologis, tak banyak lagi anak yang tumbuh di kampung dengan keguyuban dan kolektif. Play Stasion tersebar sampai pelosok kampung, internet dengan games online merambah, jam sekolah makin panjang pula. Bocah tidak lagi punya waktu bermain kolektif sebagai sarana sosialisasi.
Sebuah rekrutmen juga memperlihatkan anak Jakarta mencari kerja demi uang semata. Sementara anak asal Yogya-Solo masih mencari value (nilai) idealisme korporasinya.
Di tengah budaya instant dan mau serba cepat plus mudah, tak banyak pendidikan nilai yang ditawarkan dan dikembangkan. Hasil pendidikan keluarga cepat tergerus budaya instant tadi.
Butuh sebuah penguatan nilai-nilai untuk keberpihakan hidup yang tidak melulu materialistis-egosentris! Butuh orang-orang outward looking yang berorientasi pada kehidupan bersama yang lebih baik.

Jakarta, Oktober 2005

No comments: