Membaca kembali perjumpaan dengan Mc selama lima tahun, terasa sekali betapa seorang manusia sangat multidimensi. Ibarat mengupas bawang, mengenal manusia makin masuk ke dalam, kian tak terhingga. Bak faset berlian, dimensi manusia ada yang berkilau terang gerlap-gemerlap, namun ada juga sisi gelap yang tak tertimpa terang nan Ilahi.
Ini menjadi refleksi betapa manusia menjadi pantulan kedekatan dengan energi prima. Kendati mencapai kedalaman, tetap manusia adalah misteri tersendiri. Kendati ada yang mengatakan kromosom xx perempuan lebih kompleks, toh makhluk berkromosom xy bernama laki-laki pun tak 'bertepi'. Sebagian mengatakan pria lebih bisa diprediksi, tak jarang tidak juga. Manusia tetap
penuh misteri. Benarlah dalam air dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu?
Jakarta, 6 Desember 2006
Ini menjadi refleksi betapa manusia menjadi pantulan kedekatan dengan energi prima. Kendati mencapai kedalaman, tetap manusia adalah misteri tersendiri. Kendati ada yang mengatakan kromosom xx perempuan lebih kompleks, toh makhluk berkromosom xy bernama laki-laki pun tak 'bertepi'. Sebagian mengatakan pria lebih bisa diprediksi, tak jarang tidak juga. Manusia tetap
penuh misteri. Benarlah dalam air dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu?
Jakarta, 6 Desember 2006
No comments:
Post a Comment