Pembantuku mengaku membuang sewing kit yang dikembalikan oleh tetangga kamar di atas kotak sepatu depan kamarku. Biasanya aku meletakkan pakaian untuk dicuci atau barang untuk kuberikan padanya di situ.
Aku tidak habis pikir dia membuang sewing kit yang lengkap dan kukumpulkan dari berbagai hotel berbintang. Bukankah barang itu tidak rusak, malah masih berguna? Kalaupun barang itu dia ambil, tidak masalah. Setidaknya barang itu masih ada faedahnya.
Aku jadi ingat omongan Mamaku, "Kalau dia pandai, dia tidak mau menjadi pembantu". Bagiku ini tidak berlaku untuk pembantuku. Selama ini dia cukup trampil dan cerdas untuk ukuran rata-rata pembantu. Makanya aku tak habis pikir dia sembrono membuang barang yang berguna begitu saja.
Bagiku ini lebih pada cara mekanis, kayak mesin, kayak robot, yang tidak pikir panjang. Kemalasan untuk berpikir panjang, care & concern terhadap faedah barang.
Jakarta, 31 Maret 2007
Aku tidak habis pikir dia membuang sewing kit yang lengkap dan kukumpulkan dari berbagai hotel berbintang. Bukankah barang itu tidak rusak, malah masih berguna? Kalaupun barang itu dia ambil, tidak masalah. Setidaknya barang itu masih ada faedahnya.
Aku jadi ingat omongan Mamaku, "Kalau dia pandai, dia tidak mau menjadi pembantu". Bagiku ini tidak berlaku untuk pembantuku. Selama ini dia cukup trampil dan cerdas untuk ukuran rata-rata pembantu. Makanya aku tak habis pikir dia sembrono membuang barang yang berguna begitu saja.
Bagiku ini lebih pada cara mekanis, kayak mesin, kayak robot, yang tidak pikir panjang. Kemalasan untuk berpikir panjang, care & concern terhadap faedah barang.
Jakarta, 31 Maret 2007
No comments:
Post a Comment