Sunday, April 1, 2007

EMOSI NEGATIF

Benarlah adanya, pertempuran yang paling dahsyat adalah perang melawan diri sendiri, melawan perasaan negatif. Melelahkan dan harus dihadapi sendiri. Tak ada seorang paling baik pun yang dapat 'menolong'. Tak heran, di antara elan perjuangan hidup, selalu terselip 'bahaya laten' thanatos keinginan mati untuk mengakhiri peperangan.

Perasaan-perasaan manusiawi seperti keresahan, kesepian, sedih, gundah, marah akan nasib dan ketidakberdayaan menjadi 'kendaraan' emosi-emosi negatif yg menghanyutkan. Perang melawan emosi negatif ini jadi kian melelahkan, manakala 'mild autism' melanda, menolak interaksi dari luar.

Dalam 'Ancient Wisdom, Modern World' Dalai Lama mengatakan, "Kita merasa emosi yg menyiksa ini sedemikian kuat, maka walaupun tidak ada orang yang tidak menghargai hidupnya, mereka mampu membawa diri kita hingga ke titik kegilaan dan bahkan upaya membunuh diri sendiri. Namun karena ekstremitas seperti itu tidak lazim, maka kita cenderung untuk melihat emosi negatif sebagai bagian integral dari pikiran kita, yang terhadapnya kita merasa
tidak berdaya".

Dalai Lama menyarankan:

1. Proses melawan pikiran dan emosi kita dengan menghindarkan situasi dan aktivitas yang biasanya akan membangkitkannya.
2. Menghindari kondisi sesungguhnya yang dapat mengarah pada pikiran & emosi yang negatif.

Mawas diri adalah tugas seumur hidup, yang sanggup memiliki pengekangan diri yang tidak terbatas.

Jakarta, 27 Maret 2007

No comments: