Setiap akan berangkat tidur, tanpa doa yang khusuk, tak putus aku bersyukur atas seluruh anugrah hidup. Andaikata anugrah itu berupa barang, pasti bobotnya tak terhingga. Sayangnya anugrah kerap tak berasa dan kita tidak mawas untuk merasakannya.
Padahal oksigen gratis yang kita hidup, metabolisme ajaib triliunan sel tubuh, jutaan giga memori otak dan berbagai kerja tangan-tangan tak terlihat itu anugrah yang acapkali terlewat.
Belum lagi menjadi sedikit orang di antara 6 miliar warga dunia yang menikmati air bersih, listrik, melek huruf bahkan melek internet. Bukankah ini berkah luar biasa?
Apalagi lingkungan yang baik untuk tumbuh dan berkembang tetap kritis, bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang dan ragam bangsa, bahkan berdiri tak jauh dari orang-orang nomor satu di beragam instansi nyaris setiap hari. Betapa karunia tak ternilainya.
Be thankful, Mega, be grateful!
Jakarta 31 Maret 2007
Padahal oksigen gratis yang kita hidup, metabolisme ajaib triliunan sel tubuh, jutaan giga memori otak dan berbagai kerja tangan-tangan tak terlihat itu anugrah yang acapkali terlewat.
Belum lagi menjadi sedikit orang di antara 6 miliar warga dunia yang menikmati air bersih, listrik, melek huruf bahkan melek internet. Bukankah ini berkah luar biasa?
Apalagi lingkungan yang baik untuk tumbuh dan berkembang tetap kritis, bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang dan ragam bangsa, bahkan berdiri tak jauh dari orang-orang nomor satu di beragam instansi nyaris setiap hari. Betapa karunia tak ternilainya.
Be thankful, Mega, be grateful!
Jakarta 31 Maret 2007
No comments:
Post a Comment