Wednesday, April 16, 2008

Anak Yang Tumbuh, Namun Tidak Berkembang


Jakarta - Dalam usianya yang menginjak lima tahun lebih, Mawar (bukan nama
sebenarnya) telah meninggalkan masa balita. Ia telah beranjak dari masa
di bawah lima tahun yang dijuluki tahun keemasan (the golden years), yang diyakini sebagai masa perkembangan otak dan kecerdasan anak pesat-pesatnya.
Secara fisik, Mawar tak ubahnya anak-anak lain. Ia tumbuh, bertambah tinggi dan bertambah berat badannya. Meski ia tergolong sedikit kurus karena asupan gizi yang tak seimbang (kualitas) dan tak jarang kurang memadai (kuantitas) pula. Pada dasarnya Mawar tumbuh secara fisik.
Dengan tubuh sebesar itu ternyata perkembangan motorik seperti melipat kertas, jari-jemari memegang dan menggerakkan pensil serta kemampuan motorik halus yang lain Mawar tampak kurang terlatih.
Apalagi berhitung. Mawar baru bisa sebatas angka dengan satu tangan alias tak sampai angka 10 secara berurutan dengan benar. Bahkan untuk membedakan nuansa warna, bentuk, besar-kecil dan pemahaman dasar batita (bawah tiga tahun) pun, Mawar tergolong kurang.
Layaknya bunga, Mawar tumbuh secara fisik, namun tidak berkembang.

Perkembangan
Elizabeth B. Hurlock membedakan pertumbuhan dengan perkembangan. Kalau pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tapi ukuran dan struktur organ dalam dan otaknya juga meningkat.
Sebaliknya perkembangan, berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif maju (progresif). Ia menegaskan tujuan perkembangan ialah realisasi diri, upaya untuk menjadi terbaik secara fisik dan mental.
Perkembangan meliputi perkembangan emosi, mental, motorik, sosial bahkan perkembangan bermain.
Hurlock menyebutkan pentingnya perkembangan emosi tahun-tahun pertama anak akan menentukan penyesuaian pribadi dan sosial kelak dewasa nanti. Keterlantaran emosional - anak tidak mendapat pengalaman emosional yang menyenangkan - akan berada dalam kondisi 'lapar emosional' yang dapat menyebabkan perkembangan fisik, mental dan sosialnya terhambat.
Belum lagi ketertinggalan yang lain dalam perkembangan sosial, motorik, bermain anak akan mendatangkan kegagalan.

Akibat Serius
Kegagalan menguasai tugas perkembangan, menurut Hurlock, dapat menimbulkan akibat serius mulai dari anak merasa rendah diri, sampai timbul ketidaksetujuan sosial yang kerap disertai penolakan sosial. Yang lebih parah kegagalan ini akan menyulitkan tugas perkembangan baru (selanjutnya). Setiap tahun anak kian mundur karena tidak ada dasar yang diperlukan untuk membangun selanjutnya.
Alhasil ini akan ikut mempengaruhi kebahagiaan anak. Hurlock berpendapat ketidakbahagiaan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak.
Dengan demikian, anak tidak cukup hanya diberi makan untuk tumbuh, tapi juga dikasihi dan diperhatikan untuk dapat berkembang secara emosi, motorik, sosial, dan sebagainya. Agar tidak menjadi Mawar yang tumbuh tapi tidak berkembang, orangtua dan masyarakat bahkan negara yang patut dilindungi dengan mewujudkan hak tumbuh-kembang setiap anak. Sesuai Undang-undang Perlindungan anak, tumbuh-kembang adalah hak anak. Perlu upaya lebih besar lagi untuk mewujudkan hak tumbuh-kembang anak ini. (mega christina)

1 comment:

Anonymous said...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/software/memperbaiki_shapefile_yang_rusak/