Pasangan jiwa. Orang Jawa menyebut suami atau istri
sebagai garwa (sigaran nyawa/belahan jiwa).
Sue Minns dalam bukunya menyebut soulmate sebagai
makhluk enigmatic, karena ia tidak membatasi pada waktu
yang linier. Baginya soulmates bisa lebih dari satu, bisa
datang dari 'karma' masa lalu.
Pada soulmate, kita bisa merasa total dan tanpa 'reserve'
diiringi pembicaraan perasaan dengan perasaan seperti
sudah kenal bertahun-tahun. Ia tak bisa kita abaikan sekalipun
dengan berbagai upaya. Karenanya kecil hubungan dengan
hal-hal logis.
Sue menyatakan soulmates harusnya secara fisik, emosional
dan spiritual yang 'terhubung' (intense connection) sehingga
merasa kita 'fully alive'.
Sue memperingatkan soulmates bukanlah 'happyly ever after'
tapi juga melibatkan bahaya kesulitan, cobaan bahkan
pengkhianatan. Karenanya tidak bisa didapatkan tanpa
perjuangan.
Ia seperti 'masalah yang belum selesai' (samskara, 'luka' masa
lampau).
Tujuannya untuk mempertemukan dan mengalami keterbatasan
alami pribadi kita, urusan tumbuh dan berkembang menuju
kesadaran lebih tinggi.
I found him in Mc, I am finding the others.
Jakarta, 16 Agustus 2007
Sunday, August 19, 2007
Soulmates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment