Thursday, May 24, 2007

Kemiskinan = Kejahatan

ILO melaporkan Indonesia 'menyumbang'60% Pengangguran
di ASEAN! Ini gara-gara angka pengangguran
Indonesia
meningkat secara signifikan.
Kata Aso, hebatnya mereka dapat hidup.
Tapi hidup seperti apa yang mereka jalani?
Bayangkan seperti apa hidup kurang dari US$ 1/hari.
Pasti sebuah kehidupan subsisten, sekedar bertahan
asal perut kenyang. Paling bisa untuk makan dua kali
sehari, tanpa peduli nilai gizi.
Pakaian cukup menempel di badan dan 1-2 potong ganti
syukur kalau tidak compang- camping.
Rumah bisa dipastikan tidak sehat, dengan harga tanah
yang selangit. Syukur tak beralaskan bumi dan beratap
langit.
Apakah kehidupan ini layak bagi kemanusiaan?
Yang lebih jahat adalah ketika berkutat dengan urusan
asal perut kenyang, nutrisi otak dan jiwa pasti nyaris
terabaikan, tak terjangkau.
Akses terhadap pendidikan bakal nomor ke sekian.
Padahal tanpa pendidikan, mereka tak berpengetahuan.
Tanpa ini, mereka tak bakal memiliki akses terhadap
hal-hal lain yang lebih luas seperti melek angka, melek
huruf, apalagi melek komputer, melek internet, dll.
Jelas mereka bakal tertinggal di landasan ketika yang lain
menuju landasan pacu liberalisasi.
Karena itu kemiskinan berati kejahatan, yang akan
meninggalkan saudara kita dalam ketidakmampuan atau bahkan
menggadaikan harga diri demi sepiring nasi. Kemiskinan
bisa mendesak orang juga menjadi jahat terhadap sesama,
karena terpaksa dan 'dipaksa' keadaan.

Jakarta, 15 Mei 2007

1 comment:

The Institute for Ecosoc Rights said...

mega, mending kalau masih punya rumah yang "tak sehat" itu lho .. sebab menurut pengamatan yanti ecosoc yang baru saja menyelesaikan penghitungan awal database berita penggusuran dari koran: "Sedikitnya telah terjadi 146 kali penggusuran selama 2006 di seluruh Jakarta dan daerah sekitarnya. Sebanyak 69,9 % peristiwa penggusuran dimuat di koran. Berita Kota: 17,8 %. Kompas: 17,8 % dan Tempointeraktif: 6,8%. Ada 11,8% yang dimuat di ketiga koran itu. Mengapa bersama-sama? Saya duga hanya sedikit peristiwa penggusuran yang dianggap sebagai peristiwa besar di mana semua media perlu memuatnya." Selanjutnya tanya Yanti ya .. Kamu diundang untuk membangun interpretasi lebih lanjut atas detil-detil data itu dari sisi-sisi yang lain ... Kapan ke ecosoc untuk bantu bangun database-nya yanti?