Monday, March 30, 2009

Lavish

Baru Januari lalu, anak asuh kami minta pensil 2B dan pena. Kubelikan satu set dan kutambah punyaku sehingga ada 3 pensil dan 2 pena plus rautan dan penghapusnya. Belum lagi 3 bulan, anak ini sudah minta lagi. Berarti sebulan satu pensil. Rasanya tidak masuk akal, mengingat pensil itu hanya untuk try out. Sementara pensil 2B bekas GMAT masuk ITB dua tahun lalu, masih tersisa panjang dan tersimpan baik di desk organizer-ku.
Masalahnya bukan sekedar beli lagi, tapi ini lebih soal perilaku antara boros dan ceroboh, suatu perilaku yang tidak terpuji.
Sebagai keturunan kaum migran, seperti Tionghoa Diaspora yang hidup di perantauan, keluargaku hidup gemi nastiti (hemat dan cermat).
Dengan ketidakpastian krisis ekonomi dunia saat ini, perilaku hemat dan cermat sangatlah penting. Apalagi perilaku ini cenderung ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi.

Jakarta, 22 Maret 2009

No comments: