Sunday, April 1, 2007

Why journalist?

Sebagai freelancer, aku mendapatkan honor US$ setara dengan runner-up Miss Universe. Rasanya seperti mendapat gaji pertama dulu. Tapi toh, uang bukan segalanya. Pekerjaan ini tak memuaskanku.
Aku melakukan investigasi, wawancara dan menulis untuk klien tertentu, tidak untuk publik. Sebagai jurnalis, aku sadar akan hak publik untuk tahu (article 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia). Ini yang mendorongku kembali menjadi jurnalis fulltime, kendati ada tawaran lain dengan gaji yang jauh lebih tinggi.
Menjadi jurnalis bagiku 'mengabdi publik'. Dengan demikian aku loyal pada profesionalisme, bukan pada perusahaan. Jurnalis harus independen dalam bersikap maupun bekerja.

Jakarta, 11 Mei 2001

No comments: