Tuesday, April 24, 2007

Transnational Home

Kalau mau jujur, perkara transnasional sebenarnya bukan hal baru. Silk Road telah membuktikan itu dan juga imigrasi China diaspora ke seluruh dunia. Tapi kemudahan terbang ke segala penjuru, belum lagi teknologi serat optik yang kian 'mendekatkan' orang dari ujung dunia satu dengan benua lain. Kita seperti hidup di sebuah kampung besar bernama bumi, dengan bahasa 'internasional' plus kemudahan komunikasi. Orang makin mudah bergerak, berpindah, studi dan bercinta.
Aku meyakini kian banyak transnational marriages. Di Jerman saja (Majalah Deutschland E4 No.3/2003) menyebutkan 1 dari 6 perkawinan adalah transnasional. Dengan demikian kian banyak anak tak lagi hidup secara homogen, kebudayaan maupun ras dan sebagainya. Semakin banyak transnasional home di dunia yang mempertemukan berbagai kultur dunia.
Seperti kata Buntiaw pada anaknya, "You are half Chinese, at least you must have a Chinese sign. If you can't think Chinese philosophy and use Chinese manner, at least you can cook Chinese food".

Beijing, mid August 2004

No comments: