Thursday, April 26, 2007

Roma, Kota Beribu Pilar Kebesaran

Semburat nuansa merah bertahta di kaki langit, memancarkan warna keemasan Isola Tiberina. Inilah delta kecil di tengah sungai yang membelah jantung Kota Roma. Dari daerah bertanah subur inilah konon cikal bakal kemegahan Kekaisaran Romawi. Tempat ini pula menjadi pilihan titik awal perjalanan menelusuri tempat-tempat yang tak boleh dilewatkan di Roma. Tapi tentu banyak jalan menuju Roma.

Delta yang kini menjadi hunian eksklusif tak terlalu banyak 'bercerita'. Namun bayangan 2.000 tahun lalu mengental pada situs Area Sacra, tak jauh dari Isola Tiberina itu. Dengan kedalaman sekitar 3-5 meter di bawah permukaan badan jalan daerah Largo Argentina, terbayang lebih dari dua milenium empat kuil marmer ini terpendam di perut kota.

Menyusuri Via d.Torre Argentina ke utara sebelum mentari tenggelam, kita akan bertemu Pantheon yang awalnya dibangun Agrippa. Bangunan silinder berdiameter 43,3 meter dengan kubah berlubang (oculus) ini merupakan salah satu gedung penting tanda kebesaran Roma di bawah Kaisar Adrian (118-125). Dari depan, kita akan disambut 16 pilar Corinthian menuju ruang utama yang dibangun kembali menjadi Gereja Madonna dan Para Martir sejak tahun 604 dan makam seniman besar Raphael.

Menyeberangi jalan protokol Via Del Corso, malam itu perburuan menapaki jalanan batu hitam berusia 2.000 tahun, berakhir di Fontana di Trevi. Ke Roma terasa belum lengkap, kalau belum melempar koin ke kolam ini seraya make a wish kembali ke Roma. Kolam dengan arsitektur gaya barok karya Nocola Salvi ini sangat menawan ditimpa sorot lampu di malam hari. Malam kian romantis menapaki jalan pulang menghampiri Piazza di Spagna yang terkenal dengan tangga Spanish Steps-nya.

Citta del Vaticano
Negara mungil Vatikan di barat Kota Roma menjadi pilihan melewatkan pagi dengan memandangi kemegahan Basilika Santo Petrus dari Piazza San Pietro. Kubah raksasa yang dibangun Michelangelo di tahun 1546 nampak harmonis, tegak lurus terhadap obelisk dengan colonade berbentuk elips ciptaan Bernini.

Basilika yang mampu menampung 50.000 orang ini memiliki tidak kurang 500 pilar, 50 altar dan tidak kurang dari 450 patung. Di sini pengunjung tidak akan melewatkan masterpiece Michelangelo, Pieta dan patung perunggu Santo Petrus karya Arnolfo da Cambio. Dan jangan lupa menengok keindahan lukisan serta mozaik di kubah-kubah balisika. Selain itu kita dapat mendaki kubah raksasanya dengan lift.

Tamasya menyegarkan mata belum berakhir dengan mengunjungi Kapel Sistina dan Museum Vatikan. Lukisan malaikat menyentuhkan jari-jarinya di langit-langit kapel baru merupakan salah satu keindahan karya Michelangelo tentang penciptaan dan pengadilan terakhir. Belum lagi lukisan-lukisan rennaissance yang memenuhi dinding bangunan.

Bagi peziarah, Roma memiliki ratusan kapel hingga gereja dengan arsitektur yang menawan dan nilai sejarah tinggi.

Foro Romano
Inilah bekas pusat Kekaisaran Romawi yang dahulu menguasai hampir seluruh Eropa hingga Asia kecil dan Afrika utara. Dari Via dei Fori Imperialli pilar-pilar dan bongkahan marmer tanda kebesarannya teronggok bisu. Di situ ada sebuah museum kecil yang memutar film rekonstruksi Forum Romanum itu, mulai dari Julius Ceasar, Forum Augustus, Forum Vespasianus, Forum Nerva dan Forum Traian yang sebagian tersembunyi di bawah jalan batu Via dei Fori Imperialli.

Dari jalan besar itu berdiri megah Colosseum yang dibangun Kaisar Vespasianus mulai tahun 72. Dengan tinggi 47 meter, panjang 186 meter dan lebar 153 meter, bangunan raksasa oval ini dulunya tempat para gladiator berlaga melawan singa maupun binatang buas lainnya. Dengan merogoh kocek 10 euro, sebelum matahari terbenam pengunjung harus antri memasuki salah satu landmark Kota Roma ini. Dari sana kita bisa menengok Circo Massimo gelanggang pacuan kereta kuda yang terkenal itu.

Fontana
Selain itu Roma modern diperindah dengan ratusan air mancur yang menyegarkan wajah kota, apalagi di tengah terik mentari. Piazza Barberini dengan Fontana Trotone merupakan salah satu masterpiece Bernini yang menggambarkan curahan air dari kerang besar yang disanggah empat lumba-lumba. Jangan lewatkan juga Piazza Navona dengan tiga air mancur indah dan arsitektur bangunan berbalkon tua dulunya pasar sentral abad XVI di sekelilingnya.

Roma juga memiliki ratusan obelisk yang tersebar di segala penjuru kota dengan tempat-tempat umum terbuka yang nyaman untuk bersantai dan berfoto. Seperti Piazza del Popolo dengan dua gereja kembar karya Carlo Rainaldi.

Di luar landmark tadi, terdapat tembok yang disebut Mura Aureliane dengan tinggi enam meter sepanjang 19 kilometer yang mengelilingi 1.400 hektar Kota Roma kuno. Tembok pertahanan kota itu dibangun Kaisar Marcus Aurelius (161-180) dengan sisa yang terlihat di utara Piazza del Popolo.

Jangan lupa menyantap home made ice cream (gelatto) yang bertebaran di seantero Roma. Es krim Italia mempunyai puluhan citarasa yang bakal memanjakan lidah Anda. Roma bakal memanjakan mata, lidah hingga turun ke hati. *

No comments: