Kutelusur masa kecilku, sejak masuk Taman Kanak-kanak Santa Maria, Pap berlangganan majalah Bobo untukku. Secara dini aku berkenalan dengan gambar dan cerita yang kureka, karena aku belum bisa baca waktu itu. Imajinasiku terasah rutin setiap minggu dengan tokoh-tokoh Bobo, bahkan tokoh dunia.
Di Sekolah Dasar (SD) Santo Yoseph, begitu bisa membaca aku mendapatkan buku-buku H.C.Andersen dan dongeng-dongeng dunia yang Pap belikan di Surabaya.
Mulai kelas III SD, Hari Sabtu adalah hari yang kutunggu-tunggu karena buku Perpusatakaan keluar dan kami dapat memilih dua buku untuk dipinjam berakhir pekan di rumah.
Dari Pak Saelan, wali kelasku V SD, aku melahap buku pewayangan lalu menyukai filsafat.
Ketika boleh bersepeda di jalan raya, secara rutin siang lepas sekolah aku ke Perpustakaan umum di belakang Pendopo. Buku-buku know how, ensiklopedi, psikologi dan novel sastra kupelajari dari sana.
Sedang dari perpustakaan romo-romo di pastoran, aku memperlajari buku-buku filsafat dan buku relijius keagamaan, hingga menemukan Ajaran Sosial Gereja.
Di Sekolah Menengah Atas, Cacak memperkenalkanku pada Tolstoy dan sastra Rusia serta filsul-filsuf besar abad XX seperti Bertrand Russel, Frederich Nietzsche dan lain-lain.
Sebelum kuliah pun, bacaanku sudan massif dan bermutu. Tentu aku juga menyukai dongeng Lima Sekawan, Alfred Hitchok, Smurf, Tin Tin, Lucky Luke, Asterix dan lain-lain. Sebuah keberuntungan yang kusyukuri seumur hidup.
Jakarta, 2004
Di Sekolah Dasar (SD) Santo Yoseph, begitu bisa membaca aku mendapatkan buku-buku H.C.Andersen dan dongeng-dongeng dunia yang Pap belikan di Surabaya.
Mulai kelas III SD, Hari Sabtu adalah hari yang kutunggu-tunggu karena buku Perpusatakaan keluar dan kami dapat memilih dua buku untuk dipinjam berakhir pekan di rumah.
Dari Pak Saelan, wali kelasku V SD, aku melahap buku pewayangan lalu menyukai filsafat.
Ketika boleh bersepeda di jalan raya, secara rutin siang lepas sekolah aku ke Perpustakaan umum di belakang Pendopo. Buku-buku know how, ensiklopedi, psikologi dan novel sastra kupelajari dari sana.
Sedang dari perpustakaan romo-romo di pastoran, aku memperlajari buku-buku filsafat dan buku relijius keagamaan, hingga menemukan Ajaran Sosial Gereja.
Di Sekolah Menengah Atas, Cacak memperkenalkanku pada Tolstoy dan sastra Rusia serta filsul-filsuf besar abad XX seperti Bertrand Russel, Frederich Nietzsche dan lain-lain.
Sebelum kuliah pun, bacaanku sudan massif dan bermutu. Tentu aku juga menyukai dongeng Lima Sekawan, Alfred Hitchok, Smurf, Tin Tin, Lucky Luke, Asterix dan lain-lain. Sebuah keberuntungan yang kusyukuri seumur hidup.
Jakarta, 2004
No comments:
Post a Comment