Mendarat di Xiamen International Airport, aku mencari money changer. Aih, aku lupa kalau ini negara Komunis dengan pasar terkendali dan rejim devisa tertutup! Maka aku harus menunggu Bank of China buka nyaris 2 jam kemudian.
Tapi aku menyukai kesan pertama airport ini, bersih, teratur dan rapi dengan kesan minimalis gedung kaca light construction. Bahkan toliet pun bersih meski tanpa tissue, menghapus image joroknya bangsa leluhurku ini dalam urusan sanitasi.
Lebih dari itu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) disable friendly! Mereka punya toilet untuk penyandang cacat!
Petugas kebersihan sedari pagi hilir-mudik dengan tongkat pel di atas lantai keramik abu-abu yang telah bersih. Tong sampah stainless steel berjajar rentang 10 meter untuk memastikan orang mudah menjangkaunya. Kursi permanen stainless steel langsung melingkar pada pilar-pilar airport, kurang ergonomis, tapi kukuh dan mudah dibersihkan. Anti maling pula.
Neat and tidy, kesanku pertama terhadap RRT modern. Tapi ini baru wilayah internasional Xiamen.
Xiamen, 15 Agustus 2004
Tapi aku menyukai kesan pertama airport ini, bersih, teratur dan rapi dengan kesan minimalis gedung kaca light construction. Bahkan toliet pun bersih meski tanpa tissue, menghapus image joroknya bangsa leluhurku ini dalam urusan sanitasi.
Lebih dari itu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) disable friendly! Mereka punya toilet untuk penyandang cacat!
Petugas kebersihan sedari pagi hilir-mudik dengan tongkat pel di atas lantai keramik abu-abu yang telah bersih. Tong sampah stainless steel berjajar rentang 10 meter untuk memastikan orang mudah menjangkaunya. Kursi permanen stainless steel langsung melingkar pada pilar-pilar airport, kurang ergonomis, tapi kukuh dan mudah dibersihkan. Anti maling pula.
Neat and tidy, kesanku pertama terhadap RRT modern. Tapi ini baru wilayah internasional Xiamen.
Xiamen, 15 Agustus 2004
No comments:
Post a Comment